Senin, 03 Juni 2013

Mengoptimalkan Karyawan Gila Kerja

Workaholics alias gila kerja sering menampilkan manfaat sekaligus kerugian bagi perusahaan. Namun dengan manajemen yang baik, perusahaan dapat meminimalisasi efek negatif dan memaksimalkan sisi positif karyawan gila kerja.

Dengan kata lain, perusahaan dapat memaksimalkan usaha dan kemauan bekerja dari karyawan gila kerja sekaligus mampu mengurangi ketegangan dan kelelahan yang biasanya muncul di diri mereka.

Kunci untuk memaksimalkan potensi para gila kerja ini adalah dengan menyediakan mereka sumberdaya yang mereka perlukan. Menyediakan akses untuk urusan pribadi, waktu istirahat, perlengkapan, serta dukungan sosial saat bekerja diketahui memiliki sejumlah efek positif.

Dengan cara tersebut, mereka bisa meraih kepuasan kerja yang lebih tinggi, juga merasakan pentingnya kerja dan pemenuhan karier. Di sisi lain, hal-hal negatif seperti kelelahan, pengucilan, dan frustasi saat bekerja juga dapat ditekan sehingga pekerja tidak ragu mengerahkan segenap sumber daya yang mereka miliki.

Sebagai tambahan, manajer juga harus menjalin komunikasi yang baik dengan karyawan untuk mengetahui bagaimana mereka ingin dipimpin. Para peneliti juga menyarankan para manajer untuk lebih memberikan ekspektasi yang realistis kepada para karyawan gila kerja untuk memaksimalkan kelebihan mereka.

Maklum, meski bersemangat, ketika mereka mulai merasa kelelahan, performa mereka menurun. Begitu juga dengan hasil kerja. Di titik ekstrim, kelelahan dan tekanan bisa juga menyebabkan kematian karyawan gila kerja.

Penelitian oleh Wayne Hochwarter dari Jim Moran Professor of Business Administration di Florida State’s College of Business menemukan bahwa 60 persen dari 400 pekerja profesional dan administrasi yang diteliti dalam penelitian ini menganggap diri mereka gila kerja. (BusinessNewsDaily)

http://intisari-online.com/read/mengoptimalkan-karyawan-gila-kerja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar