Kamis, 30 Mei 2013

Tips Mencuci Buah dan Sayuran

Vitamin dan nutrisi yang berasal dari buah-buahan dan sayuran dapat hilang jika kita melakukan hal-hal yang salah dalam proses pencucian dan pemasakan. Bakteri yang menempel pada sayuran dan buah-buahan harus dibersihkan dengan mencucinya. Kita harus memperlakukan sayuran dan buah-buahan dengan benar sebelum dikonsumsi.

Berikut ini beberapa saran untuk membersihkan sayuran.

Bersih.
Selain bahan makanan, pastikan peralatan juga bersih, seperti pisau dan talenan. Jangan lupa juga untuk mencuci tangan dengan sabun.

Jaga tetap segar.
Agar sayuran tidak disimpan terlalu lama, belilah produk yang segar dan tidak disimpan lebih dari lima hari.

Cuci sebelum digunakan.
Cuci terlalu dini kemudian disimpan dalam waktu lama akan mengakibatkan pertumbuhan bakteri dan pembusukan. Jadi, cucilah sayuran atau buah saat akan digunakan.

Bilas dengan air mengalir.
Cara terbaik untuk mengurangi jumlah mikroorganisme adalah dengan mencucinya di air mengalir.

Beberapa jenis buah dan sayuran memiliki cara tersendiri untuk membuatnya bersih:

Apel.
Dengan mencuci dan menggosok untuk menghilangkan lilin pengawet.

Berri dan anggur.
Bilas dengan lembut di bawah air mengalir. Jangan biarkan buah direndam dalam air, karena dapat menghancurkannya.

Herbal.
Rendam dalam mangkuk dan aduk sebentar dalam air dingin, lalu keringkan dengan handuk kertas.

Sayuran berdaun hijau.
Rendam sayuran dalam mangkuk air dingin selama beberapa menit. Jika khawatir terkontaminasi dengan bakteri, tambahkan secangkir cuka putih dan bilas. Kemudian tiriskan.

Melon.
Sikat kulit melon dengan sikat gigi bekas yang lembut dan gosok secara menyeluruh di bawah aliran air sebelum dipotong.

Jamur.
Gunakan kain lembut atau sikat berbulu lembut untuk menggosok dan kemudian bersihkan dengan handuk kertas untuk menghilangkan kotoran.

Peach dan buah lunak lainnya.
Cuci di bawah air mengalir dan keringkan dengan handuk kertas.

Sayuran berumbi.
Setelah mengupas akar sayuran, seperti wortel, kentang, dan bit, bersihkan dengan bulu sikat dalam air suam-suam kuku.

Sayuran dan buah-buahan yang bersih akan membuat nutrisi di dalamnya tetap terjaga dan membunuh bakteri jahat. (rd)

http://intisari-online.com/read/tips-mencuci-buah-dan-sayuran

Jumat, 24 Mei 2013

5 Cara Mengelola Amarah di Kantor

Kantor merupakan tempat yang mudah memicu seorang marah, mulai dari deadline atau menyelesaikan suatu proyek besar. Namun, karyawan tetap harus mampu menjaga kepala mereka tetap dingin atau berbagai masalah dapat muncul.

Untuk mengatasinya, Joseph Shrand, instruktur psikiatri di Harvard Medical Schooland, memberikan beberapa kiat agar para pekerja dapat mengelola amarahnya:

Kenali kemarahan.
Jadilah orang yang menyadari skala kemarahan sendiri. Dengan mengetahui dan menyadarinya, kita juga dapat membantu rekan kerja atau bahkan atasan yang sedang marah.

Orang lain juga iri.
Jika iri menjadi bagian yang membuat kita marah, secepat mungkin buatlah daftar hal-hal apa saja membuat orang lain cemburu pada posisi kita sekarang. Bukan tidak mungkin sebenarnya orang lain juga merasakan hal yang sama.

Kelola rasa curiga.
Jika seseorang cemburu pada kita, kita mungkin menjadi curiga bahwa mereka mencoba mengambil apa yang kita miliki. Tapi lagi-lagi, bukan tidak mungkin mereka juga memiliki perasaan yang sama. Alangkah lebih baik kita mulai mengenali bagaimana kita dan rekan kerja dapat bekerja sama, bukannya bertentangan.

Buatlah proyek perdamaian.
Ini adalah awal dari kerjasama. Dari pada cemburu atau curiga, kita dapat melakukan hal yang ingin orang lain lakukan. Lakukan kontak mata dan mendengarkan apa yang mereka harus katakan. Ingatkan juga mereka tentang nilai mereka di perusahaan.

Libatkan empati.
Setiap orang ingin merasa dihargai oleh orang lain. Dengan menunjukkan kita peduli mengapa seseorang marah, kita telah mengirim pesan bahwa mereka berharga dan mereka tidak perlu iri atau curiga dengan peran kita di kantor. (BusinessNewsDaily)

http://intisari-online.com/read/5-cara-mengelola-amarah-di-kantor

Mitos Besar Seputar Kewirausahaan

Saat ini wirausaha dinilai sebagai cara untuk mendapatkan uang dengan cepat sekaligus membuat seseorang jadi bebas karena tidak harus disuruh-suruh atasan seperti saat kerja di kantor.

Meski demikian, pengusaha juga kadang membawa sifat-sifat yang mungkin dapat merugikan prospek jangka panjang mereka. Delapan puluh lima persen pemilik bisnis percaya bahwa mereka kompetitif di bisnis mereka. Setengah pengusaha percaya juga bahwa karyawan mereka lebih produktif dibanding kompetitor mereka. Keangkuhan tersebut dapat membantu sekaligus merugikan pengusaha.

Menurut Jonathan Raymond, CEO dari perusahaan pelatihan bisnis EMyth, menjalankan bisnis kecil itu sulit sementara waktu terus berjalan. Pemilik perlu membuktikan mereka dapat dipercaya dengan membuat panduan yang jelas tentang apa yang harus dilakukan pada situasi-situasi unik.

Berdasarkan data dari Small Business Administration di Amerika Serikat, hanya 50 persen dari pebisnis baru yang bertahan dalam lima tahun pertama dan hanya sepertiga yang bertahan lebih dari 10 tahun.

Suatu penelitian menunjukkan bahwa satu cara terbaik dalam bisnis untuk memastikan kesuksesa mereka dengan membuat dan mematuhi visi-misi yang telah ditentukan. Para peneliti menemukan bahwa 85 persen perusahaan menulis visi-misi mereka dan 70 persen perusahaan menggunakan visi-misi tersebut saat merekrut pegawai.

Penentuan visi-misi ini bertujuan untuk memastikan nilai-nilai yang mereka bangun akan bertahan di perusahaan mereka. Sayangnya meski perusahaan sudah membuat tujuan yang jelas, para pengusaha melaporkan hanya 44 persen dari karyawan yang mematuhi nilai-nilai tersebut secara efektif

Penelitian ini berdasarkan suvei terhadap lebih dari 1.700 pemilik bisnis di seluruh dunia sebagai bagian dari laporan 2013 State of the Business Owner yang dibuat oleh EMyth. (BusinessNewsDaily)

http://intisari-online.com/read/mitos-besar-seputar-kewirausahaan

5 Kesalahan Saat Negosiasi Gaji

“Calon karyawan yang menyiapkan dirinya untuk melakukan negosiasi gaji biasanya cenderung lebih sukses dalam proses tersebut,” ujar Donna Farrugia, executive director dari The Creative Group berdasarkan penelitian yang dilakukan lembaganya.

Penelitian, yang didasari survei terhadap 375 eksekutif pemasaran dari perusahan-perusahaan yang memiliki lebih dari 100 karyawan serta 125 eksekutif periklanan dari agensi dengan lebih dari 20 karyawan ini menemukan, ada lima kesalahan umum yang kerap terjadi saat negosiasi gaji, yaitu:

1. Menunjukkan ketidaksiapannya.
Sebelum negosiasi gaji, kita harus mengetahui kondisi terkena terkait gaji pada posisi yang kita incar, serta lokasi kantor tersebut. Pelajari dengan baik tren gaji terbaru.

2. Bermain “game”.
Menyesatkan calon majikan mengenai gaji saat ini atau adanya tawaran kerja lain dalam upaya untuk mendapatkan gaji yang lebih tinggi kerap kali menjadi bumerang. Jujurlah tentang situasi saat itu.

3. Berbicara tentang dirinya sendiri.
Jangan memasukkan motivasi pribadi seperti ingin membeli mobil baru atau rumah yang lebih bagus sebagai dasar dalam negosiasi untuk memperoleh gaji yang lebih tinggi. Lebih baik berbicara tentang apa yang bisa kita berikan pada perusahaan.

4. Melihat uang sebagai objek satu-satunya.
Gaji hanyalah satu faktor dalam bekerja. Keuntungan lainnya dapat diperoleh bukan dalam bentuk uang seperti kesempatan melanjutkan kuliah atau perkembangan karier yang cepat.

5. Menggambar garis di pasir.
Memberi ultimatim terlalu awal dan menciptakan permusuhan, bukan mencari titik temu, dalam proses negosiasi bisa menyebabkan negosiasi gagal. Perilaku kita juga menjadi pertimbangan perusahaan merekrut kita. (BusinessNewsDaily)

http://intisari-online.com/read/5-kesalahan-saat-negosiasi-gaji

Mencegah Pencurian Uang Perusahaan

Sebuah perusahaan konsultan keamanan di Amerika Serikat, Marquet International, melakukan penelitian tentang pencurian uang oleh karyawan di beberapa perusahaan di Amerika Serikat. Ternyata ditemukan adanya peningkatan jumlah pencurian uang oleh karyawan sebesar 11 persen pada tahun 2012 dibanding tahun 2011.

Untuk itu Marquet International memberikan beberapa strategi pencegahan pencurian uang perusahaan oleh karyawan:

- Jangan izinkan satu orang karyawan mengakses semua aspek keuangan di perusahaan.
- Pastikan terdapat pembagian kerja di setiap divisi di departemen keuangan.
- Secara reguler, lakukanlah rotasi tanggung jawab di bagian pembukuan.
- Pastikan karyawan di bidang pembukuan mengambil cuti dan liburan. Penggelapan kerap terjadi karena jarang atau tidak adanya liburan.
- Jangan izinkan karyawan di bidang pembukuan membawa pekerjaan mereka ke rumah.
- Pastikan cek dengan jumlah nominal tertentu memerlukan tanda tangan dua pihak.
- Periksa pembatalan cek secara reguler. Salah satu metode penggelapan yang umum melibatkan pemalsuan cek. Metode lainnya adalah dengan memberikan cek pada penjual pribadi mereka. Jagalah cek yang digunakan dalam tempat yang terkunci.
- Pastikan semua cek, nota dan faktur pembelian diberi nomor secara berurutan dan diperiksa apabila ada yang hilang.
- Lakukanlah audit, baik secara reguler maupun acak. Pemilik harus mengambil alih pendekatan manajemen dengan secara fisik menyisihkan waktu dengan departemen pembukuan.
- Kenalilah dengan baik pemasok perusahaan Anda. Penggelap sering membuat pemasok palsu dan memberikan faktur pembelian palsu.
- Periksalah catatan penggajian secara teratur. Beberapa penggelap menerbitkan sendiri gaji ekstra dan bonus melalui sistem penggajian.
- Selidiki keluhan pelanggan dan penjual sesegera mungkin. Jika penjual tidak dibayar sesuai yang diharapkan, ini mungkin menjadi tanda adanya cek pembayaran yang dialihkan.

Mungkin strategi di atas bisa diterapkan di instansi pemerintahan di Indonesia. (BusinessNewsDaily)

http://intisari-online.com/read/mencegah-pencurian-uang-perusahaan

'Usir' Uban dengan Biji Pepaya

Uban adalah rambut yang berubah warna menjadi abu-abu kemudian putih. Rambut asli orang Indonesia pada umumnya berwarna hitam atau gelap karena kadar melanin yang lebih tinggi. Saat rambut berubah menjadi putih dan menjadi uban, terjadi proses perubahan kadar melanin.

Timbulnya uban biasanya terkait dengan usia dan kemampuan tubuh untuk memproduksi melanin. Makanya, uban biasanya mulai timbul pada usia 40 tahun ke atas. Akan tetapi uban dapat muncul pada usia lebih muda karena adanya faktor genetis.

Ada juga wanita yang terkena uban sebelum tua. Hal ini bisa disebabkan oleh faktor keturunan dan tentu saja sangat mengganggu. Kalau sudah begini, pelarian paling cepat dan segera adalah dengan menggunakan cat rambut. Sayangnya, menggunakan pewarna rambut kimia pun bisa membahayakan kecantikan alami rambut.

Namun kita tak perlu khawatir, karena ada berbagai cara alami untuk mengatasi masalah uban. Salah satunya memanfaatkan biji pepaya.

Berikut ini cara menggunakan biji pepaya sebagai "obat" uban.

1. Biji pepaya disangrai, lalu ditumbuk hingga halus.
2. Campurkan bubuk biji pepaya tadi dengan minyak kelapa.
3. Oleskan pada rambut, sambil melakukan pemijatan selama beberapa saat. Diamkan kurang lebih selama dua jam.

Lakukan perawatan ini secara berulang agar dapat menghasilkan rambut tampak indah dan sehat. (berbagai sumber)

http://intisari-online.com/read/usir-uban-dengan-biji-pepaya

Senin, 20 Mei 2013

Tanda-tanda Karyawan Akan Mencuri Uang Perusahaan

Memiliki karyawan yang tidak pernah berlibur atau sering membawa pekerjaan ke rumah? Berhati-hatilah karena menurut penelitian terbaru, dua perilaku tersebut termasuk dalam beberapa tanda karyawan yang mungkin mencuri uang perusahaan.

Menurut perusahaan konsultan keamanan Marquet International, di Amerika Serikat, pencurian uang perusahaan oleh karyawan melonjak pada 2012, yaitu 528 kasus penggelapan uang dengan jumlah lebih besar dari AS$100.000. Jumlah tersebut lebih besar 11 persen dibanding tahun 2011 dan menjadi yang tertinggi dalam lima tahun terakhir.

Rata-rata uang yang dicuri sekitar AS$1,4 juta, dengan dua per tiga pencuri merupakan karyawan yang bekerja di bagian keuangan, pembukuan, dan posisi akuntansi. Sebagian besar skema pencurian dengan cara mengeluarkan cek perusahaan palsu atau tidak sah.

Hampir 60 persen karyawan yang mencuri adalah perempuan. Namun, jika karyawan pria yang melakukan pencurian, maka rata-rata besarnya uang yang dicuri mencapai tiga kali lipat dari rata-rata uang yang dicuri karyawan wanita. Sebagian besar dari mereka mengaku mencuri dengan alasan berjudi.

Christopher T. Marquet, CEO dari Marquet International, menyatakan bahwa dirinya memperkirakan kembali terjadinya lonjakan angka pencurian uang perusahaan oleh karyawan pada beberapa tahun ke depan. Hal ini mengacu pada perekonomian Amerika Serikat yang diperkirakan akan tetap bermasalah.

Data-data dalam penelitian ini berasal dari sebuah analisis dari kasus-kasus individu pencurian uang oleh pegawai di Amerika Serikat dengan jumlah uang yang digelapkan minimal AS$100.000.

Bagaimana dengan Indonesia? Jadi teringat kasus dua pegawai pajak terbaru. (BusinessNewsDaily)

http://intisari-online.com/read/tanda-tanda-karyawan-akan-mencuri-uang-perusahaan

Kamis, 16 Mei 2013

Taman Vertikal, Solusi untuk Keterbatasan Lahan

Pembangunan gedung yang terus meningkat di wilayah perkotaan meninggalkan sedikit saja lahan yang tersisa. Kebutuhan ruang terbuka hijau pun semakin sulit dipenuhi. Namun, selama beberapa dekade terakhir di beberapa kota besar Eropa dan Amerika kita menemukan dinding-dinding yang subur. Tanaman tumbuh di dinding-dinding yang biasanya kosong.

Adalah Patrick Blanc, seorang ahli botani Prancis, yang kemudian mencoba menciptakan model dinding hijau tanpa tanah. Kebun vertikal yang digagasnya itu memiliki sistem irigasi otomatis sehingga kemudian banyak dijadikan sebagai contoh berbagai proyek taman vertikal publik maupun pribadi.

Seiring waktu, langkah inovatif Blanc tersebut juga diikuti di tempat lain. Perusahaan Inggris Biotecture mengembangkan kebun vertikal bergaya modular dengan penghematan air menggunakan serat wol, bukan laken.

Di Amerika Serikat, Green Living Technologies bahkan berhasil membuat dinding-dinding yang menghasilkan tanaman produktif. Layaknya lahan pertanian, dinding-dinding itu menghasilkan sayuran berdaun hijau dan tanaman-tanaman pertanian seperti wortel. (National Geographic)

http://intisari-online.com/read/taman-vertikal-solusi-untuk-keterbatasan-lahan

Rabu, 15 Mei 2013

Cara Cina Mengurai Kemacetan Kota

Sejak tahun 2007, jumlah mobil di Cina bertambah dua kali lipat. Akibatnya, kondisi lalu-lintas di kota-kota besar menjadi awut-awutan. Namun pemerintah daerah segera melakukan langkah antisipatif untuk mencegah kemacetan permanen.

Beijing, misalnya, memilih solusi radikal dengan mengundi 20.000 pelat nomer polisi setiap bulan, dengan total 900.000 pemohon. Akhirnya, beberapa warga Beijing ikut mendaftarkan anggota keluarganya untuk mendapatkan peluang. Sementara yang lain membeli mobil di kota tetangga.

Pemerintah Shanghai melelang pelat seharga AS$10.000. Di Changzhou, polisi Cina memeriksa pelat nomer palsu sebagai bagian dari upaya mengatasi menjamurnya kendaraan ilegal. Kota lainnya memilih menaikkan tarif parkir di pusat kota atau membangun jalur kereta bawah tanah. “Kemacetan seharusnya dapat dihindari,” ungkap Shao Chunfu dari Beijing Jiaotong University. “Namun mengingat tren pembangunan Cina, saya khawatir itu tidak bisa dihindari, bahkan di kota kecil”.

Untuk mengurangi angka kecelakaan lalu lintas, pemerintah Cina juga memberlakukan aturan ketat. Maklum, angka kematian akibat kecelakaan lalu lintas di Cina mencapai 60.000 jiwa setiap tahunnya. Maka pemerintah mewajibkan pengemudi baru melewati tes yang sulit untuk memperoleh izin mengemudi. Mereka harus meraih nilai 90 persen atau lebih pada ujian yang berisi ratusan pertanyaan. Soal ujian seputar topik tentang hal yang harus dipertimbangkan saat di jalan, etiket, serta hukum perdata. (National Geographic)

http://intisari-online.com/read/cara-cina-mengurai-kemacetan-kota

Selasa, 14 Mei 2013

Etos Kerja Jepang di Mata Orang Indonesia

Sejak akhir Perang Dunia II, orang-orang Jepang distereotipkan di seluruh dunia sebagai “gila kerja”. Mereka mencurahkan seluruh perhatian pada pekerjaan dan perusahaan. Etos kerja masyarakat yang tinggi ini memacu kebangkitan ekonomi Negeri Sakura tersebut. Betapa tidak, Jepang yang luluh lantak karena kalah perang di akhir tahun 1940-an, menjelma bangkit menjadi negara maju. Pembangunan ekonomi yang melesat pada gilirannya memacu Jepang menjadi negara yang amat diperhitungkan dalam percaturan dunia internasional.

Salah satu etos kerja Jepang yang banyak disoroti bangsa lain adalah disiplin. Mereka sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kedisiplinan. Hal ini tampak dari bagaimana cara mereka untuk selalu tepat waktu dalam bekerja.

Namun, bagaimanakah orang Indonesia menilai etos kerja orang Jepang tersebut?

Agung Adiprasetyo, CEO Kompas Gramedia, mengatakan, tampaknya disiplin gaya Jepang dianggap terlalu kaku bagi sebagain besar masyarakat Indonesia. Hal ini disampaikan dia dalam acara “1st Indonesia-Jepang Bisnis Forum: Daily Life Revolution”, Rabu pekan silam, di Jakarta. Kondisi alam dan latar belakang budaya menentukan perbedaan etos kerja kedua bangsa Asia ini. Perhatian orang Indonesia terhadap keluarga membuat etos kerja orang Indonesia tak bisa disamakan dengan orang Jepang. Kekayaan alam Indonesia yang melimpah juga membuat orang Indonesia tak merasa tertantang untuk mengolahnya lebih lanjut, dan memberi nilai tambah atasnya. Penilaian ini tak lepas dari hasil pengamatan dan pengalaman Agung selama puluhan tahun berkiprah di industri media. “Karena cara menilai dan menghadapi hidup berbeda, orang Indonesia mempunyai definisi sendiri soal disiplin,” ungkap Agung.

Meski demikian, dari sisi Jepang, Indonesia tetaplah potensi pasar yang menjanjikan. Pertumbuhan kelas menengah Indonesia yang terus meningkat memberi peluang baru bagi investor Jepang untuk melebarkan sayap bisnisnya. Saat ini, Bank Dunia mencatat penduduk Indonesia mencapai 242,32 juta jiwa, dengan 56,5 persen (136) juta jiwa di antaranya adalah kelas menengah.

http://intisari-online.com/read/etos-kerja-jepang-di-mata-orang-indonesia

Bos Penghambat Karier Karyawan?

Kira-kira siapa yang disalahkan ketika Anda sebagai karyawan tidak bahagia? Ya, Anda bisa menebaknya, dia adalah atasan Anda.

Sebuah penelitian yang dilakukan Glassdoor mengungkapkan, 20 persen karyawan meyakini atasan mereka memberi dampak negatif terhadap perkembangan karier mereka. Hampir 40 persen karyawan mengatakan atasan mereka menolak dan menunda kenaikan gaji. Sementara 27 persen karyawan mengungkapkan, atasan mereka menghilangkan sistem keseimbangan antara kehidupan dengan pekerjaan mereka.

Memperkecil anggota tim, mencegah promosi, dan mendorong PHK adalah beberapa tindakan lain yang dilakukan atasan, yang merusak kemajuan karier karyawan.

Amanda LaChapelle, direktur sumber daya manusia Glassdoor, menawarkan beberapa saran bagi bos agar tindakan mereka berdampak positif pada perkembangan karier para staf. Saran tersebut meliputi:

Komunikasi antarpribadi di dalam rapat

Di dalam rapat, atasan dan karyawan semestinya berkomunikasi dua arah. Tentu hal ini membantu atasan mengetahui hal yang dibutuhkan karyawan untuk pertumbuhan karier mereka.

Tetapkan harapan yang jelas tentang tunjangan dan keuntungan perusahaan

Hal ini harus dilakukan setelah calon karyawan diwawancarai perekrut. Bila suatu saat ada perubahan mengenai tunjangan, hal ini harus dikomunikasikan terlebih dulu dengan karyawan disertai alasannya.

Menjelaskan lingkungan pekerjaan karyawan

Semua calon karyawan diberi penjelasan sehingga mereka memiliki gambaran yang jelas tentang lingkungan pekerjaan mereka. Sehingga ketika mulai kerja, mereka tidak kecewa dengan lingkungan pekerjaan.

Memotivasi karyawan

Atasan yang baik tidak akan malu berkomunikasi langsung dengan karyawan. Atasan harus sering bertanya dan membaca tentang ulasan karyawan perusahaan mereka. (businessnewsdaily)

http://intisari-online.com/read/bos-penghambat-karier-karyawan

Perempuan Lebih Baik dalam Ambil Keputusan

Sebuah penelitian baru menunjukkan, perusahaan yang berharap untuk membuat keputusan yang lebih baik harus mempekerjakan lebih banyak perempuan.

Penelitian dari McMaster University di Ontario mengungkapkan, kemampuan perempuan membuat keputusan yang adil menjadikan mereka pemimpin yang lebih baik. Secara khusus, penelitian ini menemukan bahwa perempuan lebih mungkin untuk mempertimbangkan hak-hak orang lain dan kooperatif dalam mengambil keputusan. Inilah yang kemudia dianggap sebagai kinerja yang baik untuk perusahaan mereka.

"Temuan kami menunjukkan bahwa memiliki perempuan sebagai pemimpin bukan hanya hal benar, tetapi juga hal yang cerdas untuk dilakukan," kata Chris Bart, seorang penulis dalam tim penelitian, juga seorang profesor manajemen strategis di McMaster University.

Penelitian, yang menyurvei lebih dari 600 direksi, mengungkapkan bahwa direksi laki-laki, yang terdiri atas 75 persen dari sampel survei, lebih memilih untuk membuat keputusan menggunakan kekuasaan, peraturan, dan cara-cara tradisional dalam menjalankan bisnis dan pergaulan. Sebagai perbandingan, direktur perempuan merasa tidak dibatasi oleh parameter itu dan mereka lebih siap memimpin perusahaan.

Penelitian ini juga menemukan bahwa pemimpin perempuan secara signifikan cenderung mengambil keputusan yang adil dan bermoral. Selain itu, perempuan cenderung sering kerjasama, berkolaborasi dan musyawarah dalam membuat keputusan yang tepat.

"Wanita tampaknya cenderung lebih ingin tahu dan melihat solusi yang lebih mungkin," kata Gregory McQueen, salah satu penulis dalam tim penelitian, dia lulusan McMaster. "Pada tingkat pemimpin, saat direktur dipaksa ambil keputusan terbaik dengan mengedepankan kepentingan semua pihak, perempuan yang lebih efektif menjadi direktur perusahaan." (businessnewsdaily)

http://intisari-online.com/read/perempuan-lebih-baik-dalam-ambil-keputusan

7 Tanda Keuangan yang Tidak Sehat

Menjaga keuangan agar tetap sehat sama halnya dengan menjaga kondisi tubuh agar tetap bugar. Salah satu cara untuk mengetahui sehat atau tidaknya kondisi tubuh adalah dengan mengenali gejala-gejala dari kondisi kesehatan tubuh yang buruk. Nah, hal yang sama juga perlu diterapkan ketika seseorang ingin mengenali kondisi keuangannya.

Itulah yang disampaikan Eko P. Pratomo dalam bukunya 50 Financial Wisdom. Menurut Eko, “Anda perlu tahu tanda-tanda adanya gejala kondisi keuangan Anda yang mulai tidak sehat atau mungkin malah sudah sakit.”

Lalu bagaimana caranya agar kita bisa mengetahui sehat atau tidaknya kondisi keuangan kita. Tentunya ada banyak sekali parameternya. Namun, menurut Eko ada tujuh gejala utama yang apabila muncul, kemungkinan besar kondisi keuangan keluarga kita tidak sehat.

1. Kita tidak dapat memenuhi kewajiban secara agama terkait dengan harta benda yang kita miliki (contohnya zakat untuk umat Islam dan perpuluhan bagi kaum Nasrani).

2. Kita kerap kesulitan atau bahkan sudah tidak bisa menabung secara rutin. Dalam kondisi ini, biasanya pengeluaran (tanpa tabungan) sama atau bahkan lebih besar dibandingkan dengan penghasilan.

3. Ketiadaannya dana darurat yang jumlah minimalnya sebesar tiga kali pengeluaran bulanan Anda. Dana cadangan adalah dana yang disiapkan untuk kondisi darurat dan, tentunya, hanya digunakan dalam kondisi darurat.

4. Jika memiliki kartu kredit, biasanya tidak mampu melunasinya setiap bulan sehingga harus mencicil, dengan bunga yang makin besar.

5. Jika memiliki utang, kita kerap mengalami kesulitan untuk melunasinya, bahkan dengan cara mencicil.

6. Memiliki saldo utang yang lebih besar dibandingkan dengan aset yang kita miliki.

7. Tidak adanya perencanaan dan persiapan finansial untuk masa depan, misalnya untuk pendidikan anak atau saat pensiun kelak.

Nah, teliti kembali apakah Anda termasuk di dalamnya?

http://intisari-online.com/read/7-tanda-keuangan-yang-tidak-sehat