Sabtu, 29 September 2012

Keutamaan Sikap Lentur

Intisari-Online.com –Batang-batang pohon tampaknya jauh lebih kokoh dibandingkan dengan rerumputan yang tumbuh di padang. Akan tetapi kalau angin topan datang, batang-batang pohon itu bisa patah, bahkan seluruh pohon bisa tumbang, sementara rumput yang lentur geraknya ditiup angin ke sana kemari, tetap bertahan dan tegak kembali sesudah angin topan berlalu.

Sikap lentur adalah keutamaan yang penting. Kalau kita berpegang teguh pada pendirian kita dan tidak bersedia membiarkan hati kita sedikit digoyang-goyang oleh pikiran atau tindakan orang lain, mungkin dengan mudah kita akan patah. Menjadikan hidup kita seperti rumput tidak berarti kita plin-plan, tetapi sedikit bergerak bersama dengan angin yang datang sambil tetap berakar kuat di tanah.

Suatu sikap yang kaku, tegang, tanpa humor mengenai masalah-masalah yang sedang aktual dapat membuat semangat kita patah dan menjadikan kita orang-orang yang hatinya pahit. Marilah kita bersikap lentur, sambil tetap berakar dalam (Bread for the Journey)

http://intisari-online.com/read/keutamaan-sikap-lentur

Jumat, 21 September 2012

Acara Favorit Bikin Pikiran Segar

Menonton siaran ulang acara televisi favorit ternyata bisa menolong kita mengatasi tugas yang sulit. Caranya, ia membantu mengembalikan kontrol dan kemauan diri kita. Itulah penelitian terbaru seperti dilansir dari livescience.com.

Jaye Derrick, seorang ilmuwan di Buffalo Research Institute on Addictions menjelaskan bahwa kondisi mental seperti kehilangan semangat dan pengendalian diri bisa saja mendera kita sewaktu-waktu. Namun, beberapa kegiatan semacam menonton tayangan ulang acara favorit bisa mempercepat pemulihan.

"Ketika Anda menonton tayangan ulang acara favorit, Anda biasanya tidak harus menggunakan setiap waktu dan upaya untuk mengontrol apa yang Anda pikirkan, katakan, atau lakukan," kata Derrick. "Anda tidak mengerahkan energi mental yang diperlukan untuk pengendalian diri atau kemauan. Pada saat yang sama, Anda menikmati 'interaksi' Anda dengan karakter acara TV. Dan kegiatan ini mengembalikan energi Anda."

Dalam salah satu penelitian yang dilakukan Derrick, sekelompok peserta membuat catatan harian tentang tugas sulit mereka, konsumsi media, dan tingkat energi. Hasilnya terungkap bahwa para peserta cenderung mencari tayangan ulang dari acara televisi favorit mereka, atau meninjau kembali film atau buku favorit bila mereka harus melakukan tugas-tugas sulit di siang hari.

Di bagian lain dari penelitian, peserta harus menyelesaikan tugas, baik yang perlu konsentrasi atau tugas kurang terstruktur yang tidak memerlukan begitu banyak usaha. Kemudian, setengah dari peserta menulis tentang acara TV favorit mereka, sementara yang lain mencantumkannya di kamar. "Tapi, menonton apa pun di televisi tidak memberikan manfaat yang sama," kata Derrick. "Dan mungkin yang mengejutkan, menonton episode baru dari acara televisi favorit untuk pertama kalinya tidak memberikan manfaat yang sama," ujar Derrick.

Nah, bagaimana dengan Anda?

http://intisari-online.com/read/acara-favorit-bikin-pikiran-segar

Kamis, 20 September 2012

Jangan Bekerja Terus-menerus

Intisari-Online.com - Suatu ketika, seorang penebang pohon yang sangat kuat melamar pekerjaan ke sebuah pabrik pengolahan kayu. Ia diterima dan sangat suka dengan bayaran yang diterima. Ia pun bekerja dengan tekun.
Pimpinannya memberi ia kapan dan menunjukkan pohon-pohon mana saja yang boleh ditebang. Pada hari pertama bekerja ia bisa menebang 18 pohon.
"Selamat! Pertahankan itu," kata pimpinannya.
Tersemangati oleh kata-kata bosnya tadi, penebang kayu semakin bekerja dengan keras. Namun pada hari berikutnya ia hanya bisa menebang 15 pohon. Hari ketiga, meski ia bekerja bertambah keras, ia hanya bisa merobohkan 13 pohon. Hari demi hari semakin sedikit pohon yang bisa ia tebang.
Saya sepertinya kehilangan kekuatanku, pikir penebang kayu. Ia pun menemui bosnya dan meminta maaf atau kinerjanya yang buruk. Ia tidak tahu apa yang terjadi.
Kapan terakhir kali kamu mengasah kapakmu? tanya bos.
Mengasah kapak? Saya tak punya waktu untuk mengasah kapak. Saya sibuk menebang pohon ....
Seperti itulah kehidupan kita. Kita terkadang begitu sibuk dan tak punya waktu untuk mengasah "kapak" kita. Dalam masa sekarang, setiap orang lebih sibuk dibandingkan orang sebelumnya, namun sedikit yang merasa bahagia. Tak ada yang salah dengan bekerja keras. Akan tetapi kita tidak boleh mengabaikan hal-hal yang utama dalam kehidupan. Menghadap ke Sang Khalik, memberi waktu lebih untuk keluarga, meluangkan waktu untuk membaca,dan sebagainya.
Kita semua butuh istirahat, untuk berpikir dan berkontemplasi, untuk belajar dan berkembang. Jika kita tidak mengambil waktu untuk mengasah "kapak", kita akan menjadi bodoh dan kehilangan efektivitas kita.
Sudahkah Anda mengasah "kapak" hari ini?
<a href="http://intisari-online.com/read/jangan-bekerja-terus-menerus">http://intisari-online.com/read/jangan-bekerja-terus-menerus</a>

Cara Menghadapi Pimpinan Menyebalkan

Wed, 12 Sep 2012 14:41:00

Intisari-Online.com - Tak ada pimpinan yang sempurna. Itu faktanya. Bahkan dalam perusahaan yang besar sekalipun, selalu ada pimpinan yang bersikap menyebalkan. Tak ayal, pegawai hilir mudik alias keluar masuk dari sebuah perusahaan justru karena tak betah dengan pimpinan.

Memutuskan keluar dari perusahaan bisa saja jadi solusi instan, tapi belum tentu yang terbaik. Anda mungkin sedang berada dalam posisi karier yang bagus, atau betah dalam lingkungan perusahaan. Jadi, memutuskan keluar dari perusahaan karena pimpinan yang menyebalkan bukan hal mudah untuk diputuskan. Jangan takut, sebab selalu ada langkah untuk menghadapi pimpinan menyebalkan.

1. Hindari merespon dengan cara-cara buruk

Pimpinan yang menyebalkan bisa membuat Anda frustasi. Setiap perintahnya bisa membuat Anda bereaksi negatif. Jangan biarkan itu terjadi pada Anda. Membalas kejahatan dengan kejahatan tak akan membuahkan apa pun, bahkan membuat situasi semakin buruk. Tetap pertahankan etika profesionalisme Anda. Melakukan hal ini akan memberi impresi positif pada mereka yang memperhatikan. Siapa tahu pimpinan yang di atas ikut memperhatikan dan memberi nilai positif.

2. Dokumentasikan setiap pencapaian

Catat dan dokumentasikan setiap pencapaian dan pujian yang Anda dapatkan. Catat pula segala pencapaian yang memiliki efek positif bagi perusahaan. Dengan mendokumentasikan pencapaian, Anda memiliki bukti valid ketika diserang dengan alasan yang mengada-ngada. Jangan lupa, gunakan pengukuran yang objektif ketika mendokumentasikan pencapaian.

3. Gunakan data untuk berdebat

Pimpinan yang menyebalkan suka sekali menyalahkan tanpa sebuah bukti yang objektif. Itulah saat tepat untuk menggunakan dokumentasi pencapaian yang telah Anda susun sebelumnya. Pimpinan bisa saja memarahi Anda tanpa sebuah landasan yang kuat, tapi Anda bisa mengembalikan pernyataan itu kepadanya dengan data yang objektif.

4. Jaga jejaring

Jagalah hubungan dengan rekan baik di dalam maupun luar perusahaan. Tetaplah aktif berhubungan dengan rekan almamater di kampus atau sekolah. Gunakan media sosial seperti Facebook, Twitter, dan LinkedIn untuk melakukan kontak dan membangun. Dengan membangun serta membina jejaring, Anda turut membuka peluang untuk bekerja di perusahaan lain. Lakukan ini untuk berjaga-jaga, siapa tahu, Anda memang harus meninggalkan perusahaan tersebut.

5. Jangan putuskan hubungan

Bila “perceraian” dengan perusahaan terpaksa dilakukan, jangan putus hubungan Anda dengan mantan pimpinan. Ingatlah, seburuk-buruknya pimpinan, pasti ada hal yang dapat Anda pelajari darinya.

6. Ubah perpektif

Pernahkah Anda bertanya-tanya, mengapa pimpinan Anda menyebalkan? Cobalah untuk berpikir dan melihat dari kacamata sang pimpinan, dengan begitu Anda bisa memahaminya. Dengan memahami pimpinan, Anda juga belajar untuk tidak melakukan kesalahan yang sama dengannya.

7. Gunakan humor

Humor adalah salah satu cara terbaik untuk mengatasi situasi yang menyebalkan. Daripada tenggelam dalam pengalaman-pengalaman yang menyebalkan, cobalah untuk menertawakannya. Dengan memberi sedikit bumbu humor pada kehidupan pekerjaan, Anda bisa menghindari stres dan membangun sikap mental yang positif.

8. Hati-hati ketika “curhat” dengan pimpinan tertinggi

Ada saatnya, ketika Anda memiliki kesempatan untuk berbicara dengan pimpinan di atas pimpinan Anda. Anda bisa saja langsung mengumbar keburukan pimpinan Anda, tapi hal itu justru akan berakibat negatif. Gunakan bahasa-bahasa yang halus saat Anda mengeluarkan uneg-uneg dan kritik terhadap pimpinan. Usahakan pula jangan mengkritik secara langsung pimpinan Anda di hadapan pimpinan tertinggi. Ceritakan dahulu situasi kerja Anda, baru sesudahnya hubungan Anda dengan pimpinan secara sopan.

http://intisari-online.com/read/cara-menghadapi-pimpinan-menyebalkan

Rabu, 19 September 2012

Saat Sumber Daya Nirkabel Mengubah Dunia

http://intisari-online.com/read/saat-sumber-daya-nirkabel-mengubah-dunia
Mon, 10 Sep 2012 13:01:00

Intisari-Online.com - Teknologi pengisian daya nirkabel bukanlah hal yang baru. Beberapa lembaga penelitian terus mengembangkan teknologi tersebut. Jarak untuk mengantarkan daya juga terus ditambah dari menempel, kemudian mencapai jarak beberapa sentimeter hingga akhirnya diharapkan dapat mencakup seluruh ruangan tempat perangkat berada.

Berikut beberapa teknologi pengisian daya nirkabel, baik yang sudah ada maupun yang sedang dikembangkan:

Pengisian daya pada ponsel pintar.

Dengan menggunakan perangkat yang dikembangkan oleh Wireless Power Consortium, Nokia memperkenalkan ponsel Lumia 920 yang dayanya dapat diisi ulang hanya dengan meletakannya di atas bantalan empuk.

Menjaga jantung buatan tetap aktif.

Tidak sedikit orang yang menggunakan jantung buatan, yang harus tersambung dengan sumber tenaga melalui kabel yang dimasukan dalam kulit. Untuk itu, teknologi pengisian daya nirkabel diharapkan tidak lagi serumit itu. Beberapa pilihan peletakan sumber energi antara lain berupa rompi atau sebuah perangkat yang diletakan di sekitar pengguna jantung buatan sehingga dia dapat lebih bebas beraktivitas.

Pengisian daya nirkabel pada mobil listrik.

Nah, dikarenakan mobil listrik diproyeksikan sebagai kendaraan masa depan, penggunaan pengisian daya nirkabel diharapkan dapat mempermudah perkembangannya. Pengguna tidak harus mengisi daya seperti halnya mengisi bahan bakar minyak, tapi cukup menaruh mobil di tempat parkir. Tentu saja tempat parkir tersebut telah menyediakan pengisian daya nirkabel yang diletakkan tepat di bawah mobil. Saat ditinggalkan parkir, daya akan terisi dengan sendirinya.

Membawa pengisian daya nirkabel saat perang.

Saat ini, tentara, terutama dari negara-negara maju kerap membawa perangkat elektronik. Tentu saja ini dibarengi dengan dibawanya banyak baterai atau semerawutnya kabel untuk pengisian daya, yang kadang merepotkan gerakan mereka. Jadi, tidak ada alasan untuk tidak menggunakan teknologi pengisian daya nirkabel. Tinggal membawa satu sumber tenaga dalam ransel, pengisian daya dapat dilakukan kapan saja, bahkan saat berperang.

Pengisian daya nirkabel di mana saja.

Massachusetts Institute of Technology sedang mengembangkan WiTricity. Perangkat ini diharapkan mampu melakukan pengisian ulang laptop, ponsel pintar bahkan robot rumah tangga dengan sebuah pemancar yang berupa kumparan ke seluruh ruangan dimana perangkat-perangkat tersebut berada. Tentu saja tidak hanya kabel yang dapat hilang, tapi juga penggunaan baterai pada perangkat elektronik.

(InnovationNewsDaily)

Rumah Tumbuh Dandy Mahendra

http://intisari-online.com/read/rumah-tumbuh-dandy-mahendra
Wed, 19 Sep 2012 15:00:00

Intisari-Online.com - Dandy Mahendra dan Setio Utami, sang istri, memutuskan mengolah lahan seluas 4.000 m 2 yang mereka miliki di kawasan Dago Giri, Bandung. Pilihan jatuh kepada konsep rumah hijau sederhana, dirancang oleh Yu Sing. Mereka berpindah dari sebuah bangunan rumah konvensional dengan dinding tembok, ke sebuah rumah yang dibangun dengan dominasi material kayu dan bambu,serta desain easy maintenance.

Rumah yang sekaligus menjadi tempat berbisnis - dibuka warung bernama Warung Sitinggil - ini menghabiskan 150 m 2 (termasuk mezzanine) dari keseluruhan lahan. Sisa lahan dibiarkan berumput begitu saja sebagai efek padang hijau di pelataran rumah.

Pembangunan dimulai pada November 2011 dan selesai sekitar April 2012. Filosofi bangunan rumah ini sebetulnya sederhana; rumah yang menyatu dengan alam dan memilih konsep rumah tumbuh.

Biarkan bangunan itu hidup

Rumah tumbuh adalah istilah untuk pembangunan rumah yang dilakukan secara bertahap yang terencana sesuai dana yang tersedia. Artinya, sebuah rumah ketika dibangun tidak hanya selesai hanya di satu tahap pembangunan. Yang perlu disesuaikan adalah lahan dengan ruang yang ada. Berpegangan pada desain rumah tumbuh yang utuh, kita bisa memikirkan tahap-tahap mana yang ingin lebih dulu dibangun.

Konsep rumah tumbuh adalah pembangunan yang secara sadar dilakukan oleh para arsitek (atau konsumen) yang berpikir panjang. Yu Sing berbagi, “Ketika menghadapi klien yang hanya memiliki dana Rp100 juta, saya tetap membuat desain Rp150 juta. Daripada Rp100 juta, tapi bangunannya mati? Lebih baik saya membuatkan desain rumah yang bisa bertumbuh dan klien saya bisa pelan-pelan menabung.”

Menempati rumah tersebut bersama dua anak lelaki berusia SD dan kuliah, Dandy Mahendra memiliki beberapa ruang utama: tiga kamar tidur, ruang televisi, ruang tamu yang terintegrasi dengan ruang makan, lalu kamar mandi. Bentuk bangunan ini open building. Semua pintu kamar berhubungan langsung dengan dunia luar. Tidak ada sekat yang menghalangi. Tempat yang tertutup hanya kamar mandi dan kamar tidur.

Dimanjakan arsitektur dan alam Dandy Mahendra merasa, ketika tinggal di rumah tembok konvensional, hubungan keluarganya memang sudah harmonis. “Kehangatan memang bukan semata-mata ditentukan oleh ruang. Tapi bagaimana kemudian kita mau menjalin sebuah komunikasi. Rumah dibuat sehangat mungkin tapi kalau orang-orangnya tidak pernah ada di rumah, buat apa?” ujar Dandy.

Namun, Dandy menambahkan, menempati rumah berkonsep hijau menciptakan dampak-dampak baik untuk keluarga. Contoh pertama adalah, rumah hijau miliknya sukses mengurangi penggunaan lampu. Otomatis menekan biaya listrik. Contoh kedua menarik.

“Entah ini suatu hal yang negatif atau tidak. Anak saya baru beberapa hari tinggal di sini tiba-tiba bilang, ‘Ngapain, sih, bikin rumah kayak gini? Jadi malas ke mana-mana.’ Itu artinya, home sweet home sudah terbangun,” tutur Dandy.

Keluarga Mahendra ini juga punya tempat khusus untuk berkumpul, yaitu ruang TV. Mereka banyak menghabiskan waktu di sana. Oleh karena bangunan rumah yang nyaman tersebut, anak-anak Dandy lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, sementara ayah dan ibunya mengurus Warung Sitinggil (juga) di rumah.

Selayaknya sebuah lingkaran yang utuh, dalam kasus rumah di Dago Giri ini, arsitektur rumah berselaras dengan interaksi yang optimal dan kehangatan dari seluruh anggota keluarga. Lalu, apa rumah Dandy itu contoh sebuah rumah ideal? Yang jelas, rumah ini bisa dengan lantang kita katakan sebagai rumah yang nyaman.